Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang hingga kini belum terselesaikan. Jumlahnya terus meningkat setiap hari dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai. Kondisi ini menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan, baik bagi tanah, udara, maupun kesehatan manusia.

Di daerah Sumurwuni, Argasunya, permasalahan sampah terasa lebih nyata karena lokasinya berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopiluhur. Keberadaan TPA ini menjadikan kawasan Sumurwuni tidak terlepas dari tumpukan sampah yang berceceran di lingkungan sekitar. Hal ini tidak hanya mengganggu kenyamanan masyarakat, tetapi juga menimbulkan tantangan besar dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Praktik Islamologi Terapan (PIT) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) berinisiatif menyelenggarakan kegiatan belajar mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan. Kegiatan ini berlangsung di Baperkam RT 2 RW 07 Sumurwuni, Kelurahan Argasunya, pada Jumat, 13 September 2025. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah secara kreatif dan bermanfaat.

Untuk mendukung kegiatan, mahasiswa PIT menghadirkan Kang Emik, seorang seniman daur ulang sampah plastik asal Tegal Gubug, Cirebon. Ia hadir mendampingi mahasiswa dan masyarakat, berbagi pengalaman serta keterampilan dalam mengubah sampah plastik menjadi karya seni yang bernilai guna.

Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat. Peserta yang terdiri dari remaja, bapak-bapak, dan ibu-ibu tampak bersemangat mengikuti proses pembuatan kerajinan. Acara dibuka oleh ketua kelompok PIT, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Kang Emik. Ia menjelaskan bahan dan alat yang dapat digunakan serta menampilkan contoh hasil karya dari lelehan plastik bekas.

Selanjutnya, Kang Emik mengajarkan cara membuat cetakan sederhana dari kaleng minuman. Peserta kemudian mencoba langsung membuat cetakan berbentuk bintang dari aluminium. Bentuk ini dipilih karena mudah dibuat dan menarik sebagai wadah percobaan dalam proses daur ulang plastik.

Melalui demonstrasi langsung, peserta belajar bagaimana lelehan plastik bisa diolah menggunakan cetakan hingga menghasilkan produk baru yang fungsional dan estetis. Proses ini membuka wawasan masyarakat bahwa sampah plastik dapat diubah menjadi barang bernilai guna sekaligus memiliki potensi ekonomi.

Kegiatan ini juga menumbuhkan kesadaran lingkungan dan semangat kreativitas masyarakat. Para peserta, khususnya kalangan pemuda, menjadi lebih peka terhadap isu lingkungan dan melihat sampah sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan kembali.

Dengan adanya kegiatan belajar bersama ini, mahasiswa ISIF berharap masyarakat dapat terus mengembangkan kreativitas dalam mengolah sampah plastik secara mandiri. Upaya ini tidak hanya membantu mengurangi polusi, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.